Nasib Guru Mengajar Pada Jam Terakhir di Kelas
Nasib Guru Mengajar Pada Jam Terakhir di Kelas
Penulis : Muhammad Adam Hussein, S.Pd
Guru PKn di SMK Syamsul ‘Ulum, Sukabumi
Nasib Guru Mengajar Pada Jam Terakhir di Kelas – Pengalaman
menjadi guru PKn di SMK, saya pernah mendapat giliran mengajar di jam terakhir
dan hal itu yang ingin kita bahas. Mudah-mudahan bagi calon guru atau guru
lainnya dapat terinspirasi untuk mengambil pembelajaran dalam pengalaman ini. Mengajar
pada jam tertentu memang ada nilai lebih kurangnya yang terpenting kita bisa
menyiasatinya kalaupun tidak jangan sampai hanyut dalam suasana yang kurang
menguntungkan sehingga mempengaruhi kualitas pembelajaran di kelas. Baik kita
ulas aja uraiannya.
Apa
ada yang mengajar jam terakhir di kelas lalu gimana kesannya?
STUDI KASUS JAM PEMBELAJARAN DI KELAS
Saat ini saya mengajar SMK di kelas X
AP, X RPL, dan X Farmasi. Untuk jadwal di semester 1 (ganjil) di X AP kebagian
jam terakhir antara 13:30 – 14:30 Wib, X RPL kebagian mengajar pada jam 10:50 –
12:10 Wib, dan X Farmasi kebagian mengajar pada jam 07:15 – 08:35 Wib. Pas
mengajar di X AP karena kebagian jam terakhir nasibnya ya konsentrasi peserta
didik rendah diakibatkan oleh rasa lelah, disebut juga jam mengantuk karena
kejenuhan dari belajar makin meningkat, terkadang juga terjadi peserta didik
yang kabur pada jam terakhir, guru juga terkadang didesak seperti: “pak pulang aja yuk kan kita lapar, pak
mengajarnya jangan lama-lama ya ngantuk soalnya, pak jangan bikin tugas dong
kan kita udah banyak diberi tugas dari awal pembelajaran pagi tadi, pak nulis
mulu cape tau, pak dari kita belajar apalagi membosankan begini lebih baik kita
pulang kan, dan seterusnya.” Memang tantangan mengajar pada jam terakhir
sangatlah tinggi dimana kita harus berusaha keras untuk mencari variasi dalam
pembelajaran supaya bosan ataupun lelah yang dialami oleh peserta didik dapat
kita atasi. Sehingga pembelajaran yang akan kita lakukan tidak akan terganggu.
Dan memang pada kenyataannya, tidak semua guru dapat mengatasi keadaan yang
terjadi pada jam terakhir. Guru dituntut bisa humoris supaya mencairkan suasana
yang membosankan, mengurangi rasa lelah mereka karena beban pembelajaran. Guru
dituntut juga menggunakan pembelajaran dengan adanya permainan yang membuat
peserta didik masuk dalam aktivitas permainan dalam pembelajaran yang kita
pimpin. Pembelajaran jam terakhir apalagi dengan karakter siswa yang susah
dikompromi pasti mereka akan menyindir atau membuat kita tidak betah dalam
mengajar di kelas tersebut. Tak jarang guru yang menyadari nasib guru mengajar
pada jam terakhir mereka segera kompromi ke waka kurikulum untuk mengganti
jadwalnya karena tak kuat dengan tantangan pada jam tersebut. Sebetulnya, efektivitas
dalam pembelajaran akan rendah bila semangat belajar peserta didik yang mulai
berkurang, sehingga sebelum memulai pembelajaran harus dimulai dulu dengan
sesuatu yang mengugah diri peserta didiknya untuk tetap semangat belajar
sekalipun dalam keadaan ngantuk, bosan, maupun lapar. Karena suasana kelas yang
kurang positif bisa menjadi pengaruh buruk bagi gurunya karena terkadang guru
bisa terbawa suasana. Disinilah guru harus bisa memposisikan diri dengan baik
supaya tidak mudah terbawa suasana yang buruk biar belajar tetap berlangsung
dengan lancar. Sekalipun tidak sampai pada jam waktu habisnya, alias masih ada
sisa waktu namun karena keadaan kelas sudah tidak memungkinkan lebih baik kita
sudahi daripada dipaksakan. Hasilnya akan terasa kurang baik dan bisa jadi
mengecewakan. Bahkan, penulis pernah mewawancarai guru TIK di jam-jam terakhir
mereka pun sama ternyata mendapati peserta didik kurang bergairah padahal
komputerisasi umumnya yang paling ditonjolkan dalam sekolah kejuruan menengah.
![]() |
Muhammad Adam Hussein Bareng Siswi X AP SMK Syamsul 'Ulum Sukabumi - Dok. Pribadi |
![]() |
Lastri Sulastri & Herlani X AP SMK Syamsul 'Ulum Sukabumi - Dok. Lastri Sulastri https://www.facebook.com/lastri.sulastri.31149359 |
X RPL kebagian jam 10:50 – 12:10 Wib
ini juga ada tantangannya dimana sebelum adzan dzuhur kita harus bisa
menyelesaikan pembelajaran supaya bisa shalat berjamaah di masjid yayasan.
Kalau misalnya lebih dari jam 12:10 Wib tentunya peserta didik tidak ikut
shalat berjamaah. Karena memang jam shalat dzuhur sekarang lebih maju
dibandingkan sebelumnya jam 12:30 Wib baru adzan.
![]() | ||
Siswa-Siswa X RPL SMK Syamsul Ulum Sukabumi - Dok. Moch Angga Al-Bakri |
![]() |
Siswa-Siswa X RPL SMK Syamsul Ulum Sukabumi dalam Kelas - Dok. Moch Angga Al-Bakri |
X Farmasi kebagian jam 07:15 – 08:35
Wib ini yang paling kondusif dan efektif, dimana saya merasakan aktifnya siswa
dalam memperhatikan pembelajaran. Ketika diajak untuk melakukan pembelajaran
yang diperintahkan pun tidak susah artinya mereka mudah buat mengikuti,
sehingga kegiatan pembelajaran menjadi menyenangkan. Jujur, di kelas X Farmasi
ini yang merasa mengajar paling berkesan.
![]() |
Neneng Nur Hafidoh, Siti Subaidah, dan Nadiah Rifa X Farmasi SMK Syamsul 'Ulum Sukabumi - https://www.facebook.com/nenkk.surga |
KESIMPULAN PENULIS
Dilihat dari segi efektivitas dalam
mengajar ternyata jam mengajar sangat mempengaruhi. Jam pertama antara 07:15–07:55
Wib dan jam kedua antara 07:55–08:35 Wib ini merupakan jam yang paling efektif
dalam melakukan pembelajaran. Semangat peserta didik masih sangat tinggi. Jam ketiga
antara 08:35–09:15 Wib dan jam keempat antara 09:15–09:55 Wib ini merupakan jam
masih efektivitasnya tinggi, sehingga daya tangkap peserta didik dalam menerima
pembelajaran bisa memungkinkan untuk cepat menerima materi pembelajaran. Jam
kelima antara 10:10–10:50 Wib merupakan jam yang termasuk efektivitasnya mulai
berkurang karena sehabis istirahat sehingga masih ada rasa lelah atau belum
leluasanya suasana hati. Jam keenam antara 10:50-11:30 Wib dan jam ketujuh
antara 11:30-12:10 Wib merupakan jam efektif tapi harus ditingkatkan dengan
gaya pembelajaran yang santai, asik, dan menyenangkan ada unsur humor yang
segar, permainan dalam pembelajaran sehingga dapat mengurangi kejenuhan,
hindari tukar pendapat atau pembelajaran dengan diskusi sebab bisa meningkatkan
kejenuhan. Karena pada jam segini lebih baik digunakan dengan cara santai biar
bisa menjaga kestabilan semangat belajar peserta didik. Jam terakhir, jam
kedelapan antara 12:30-13:00 Wib, jam kesembilan antara 13:00-13:30 Wib, jam
kesepuluh antara 13:30-14:00 Wib, jam kesebelas antara 14:00-14:30 Wib
merupakan jam yang rentan dengan ketidakefektivitasan dalam belajar. Sehingga
perlu teknis pembelajaran yang berbeda dengan jam pertama hingga jam ketujuh.
Perlu diketahui bahwa kasus jam pembelajaran diatas yang berlaku untuk SMK
Syamsul ‘Ulum, Sukabumi boleh jadi di sekolah lain akan berbeda.
Penulis sendiri mengajukan diri untuk
pindah jam mengajar khusus kelas X AP yang semula jam 13:30-14:30 Wib ingin dipindahkan ke jam pertama dan kedua, atau jam ketiga dan
jam keempat. Hal ini sudah diajukan ke pihak waka kurikulum. Mudah-mudahan
semester 2 (genap) nanti bisa tepat dalam mengefektivitaskan pembelajaran
karena pada kenyataannya mengkondusikan suasana kelas tidaklah mudah. Hal itu
pun berkat usulan dari salah satu siswi X AP yang bernama Refa Lina Safitri. Ternyata jadi
ide menulis juga akhirnya.
![]() |
Refa Lina Safitri - Siswa X AP SMK Syamsul 'Ulum Sukabumi - https://www.facebook.com/refa.savitri |
SARAN DARI PENULIS
Pada dasarnya setiap jam pembelajaran
di kelas itu mempunyai nilai plus dan minusnya. Yang terpenting memang dalam
melakukan jam pembelajaran terakhir dibutuhkan kesabaran yang tinggi untuk
mengatasi suasana kelas maupun suasana hati peserta didik. Dalam hal ini, bila
kurang kesabaran dalam menangani pembelajaran pada jam terakhir alhasil akan
mempersulit masuknya materi pembelajaran untuk diingatnya. Dan bahkan, yang
menunjang cepat masuknya materi pembelajaran itu dipengaruhi oleh kualitas guru
dalam melakukan variasi pembelajaran. Ketika guru tersebut disukai dalam cara
pembelajarannya sekalipun materi itu sulit mereka akan berusaha untuk mencintai
mata pelajaran tersebut. Yang pada akhirnya sedikit demi sedikit akan
mempengaruhi peserta didik untuk memahami dengan baik bagaimana mengatasi
ketidakpahamannya atau kebingungannya. Yang tentunya, seorang guru harus bisa
menjaga keramahtamahan dalam pembelajaran yang sedang berlangsung.
Dengan demikian, dibutuhkan
penyesuaian diri dengan suasana kelas maupun dengan karakter peserta didik
masing-masing kelas. Hal ini dibutuhkan untuk bisa meningkatkan efektivitas
pembelajaran tanpa tergantung pada kapan jam pembelajaran dilakukan. Ya betul,
seharusnya bukan jam pembelajaran yang mengatur efektif atau tidaknya,
melainkan kitalah yang sesungguhnya harus mampu mengubah yang tidak efektif menjadi
efektif. Sehingga ketergantungan tersebut tidak terjadi. Karena sesungguhnya
yang manajemen pendidikan atau strategi belajar mengajar itu harus ditingkatkan
keilmuannya supaya kita tidak berhenti ilmunya disitu saja melainkan terus
meningkat dan berkembang.
Bila ingin mengubah jadwal jam
pembelajaran di kelas, entah itu bentrok mengajar di sekolah lain, ataupun
karena nilai efektivitas dinilai rendah, ataupun alas an lainnya. Silahkan
negosiasi pihak waka kurikulum. Supaya kita mengajar di sekolah tersebut tidak
terganggu dengan aktivitas mengajar di sekolah lain. Ataupun karena alasan suasana peserta didik yang
kurang antusias pada jam-jam terakhir. Semoga kita bisa memanajemen
pembelajaran tanpa tergantung pada jam pembelajaran di kelas.
Semoga apa yang disampaikan oleh
penulis ini, baik dari studi kasus yang sudah dilakukan sebagai bentuk
penelitian. Kesimpulan sampai didapatinya saran dari penulis dari hasil analisa
tersebut bisa menjadi manfaat bagi pembaca umumnya dan bagi guru-guru di
Indonesia pada khususnya.
Nasib Guru Mengajar Pada Jam Terakhir di Kelas –
Setelah kita menyimak ulasan ini semoga kita bisa mengajar lebih baik sesuai
porsi dan dalam suasana bagaimanapun itu bisa efektif. Saya tak pernah ingin
menggurui tapi yang ingin saya berikan berupa bimbingan atau pencerahan yang
dapat bermanfaat bagi yang lainnya. Bila ada usulan untuk menerapkan variasi
pembelajaran seperti apa, saya sebagai penulis pun dengan senang hati menerima
masukan tersebut. Bila ingin bertukar pendapat dengan penulis juga, silahkan. Apalagi
demi kemajuan dalam menunjang peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah
maupun di kelas. Sampai jumpa!
SUMBER ARSIP
Muhammad Adam Hussein, S.Pd
Nasib
Guru Mengajar Pada Jam Terakhir di Kelas.
Sukabumi, 20 Desember 2015
89 komentar untuk "Nasib Guru Mengajar Pada Jam Terakhir di Kelas"
Jadinya sebagai guru kita dituntut kreatif mungkin dalam pembelajaran biar mengasyikkan dan juga bagaimana mengubah pelajaran yang susah jadi gampang dicerna. Otomatis sebagai guru perlu mengolah dan menguraikan dengan bertahap biar mudah dipahami nantinya.
semangat terus mas.
Iya mas, tapi cuma satu kelas kok yang jam siang. Kalau guru senior juga banyak kok mas yang jam siang. Memang risiko mas kalau mengajar terakhir seperti itu dalam studi kasusnya. Mudah-mudahan saya bisa mengatasi permasalahan tersebut. Makasih.
Sayang kan, makasih mas.
Mudah-mudahan kita sebagai guru bisa kreatif dalam mengatasi permasalahan tersebut, dan semoga saran yang disampaikan penulis bisa bermanfaat.
Makasih udah membaca.
Kita bisa menemukan solusi bersama-sama dengan menelaah studi kasus dan analisa.
Makasih udah membaca artikel ini.
udah gitu jurusan saya matematikkka lagi
ssalah satu pelajaran yg dibenci
mudah~mudahan j nanti dapetnya di jam2 awal hehe
Yang terpenting mas biasa menguasai keadaan kelas selain harus menguasai materi dengan baik.
Jangan-jangan mas niat belajarnya kurang nih ya?
Saya pernah ngalami mengajar di SMA di Jakarta, betul memang jam belajar akhir menuntut guru kreatif dlm menyampaikan bhn ajar. Pola interaktif, praktek, lbh menyenangkan, tidak membosankan.
Penting utk mempertimbangkan / memilih / menempatkan, jenis pelajaran apa yg efektif di saat jam terakhir. Kalo mapel Kimia, Fisika, Matematika ada di jam terakhir .. bgmn yah kira2 daya serap siswa? Beda kalii ya dg saat jam awal, msh fresh :)
Salam semangaaat sll mas ..!
Kita memang harus belajar dan belajar lagi bu biar bisa lebih baik lagi.
Ane jga pelajar SMK
Berarti mas kurang memperhatikan pembelajaran di kelas ya?
Dengan studi kasus dan analisa ini diharapkan kita bisa lebih jeli dalam menggali potensi kita sebagai guru.
salam kenal gan. postingannya lumayan menohok. :D
Nah itu dia tantangan buat kita sebagai guru.
Semoga solusi diatas bisa diterapkan.
jangankan muridnya, gurunya aja sering ketiduran setelah mengasih tugas buat kami... hehehe
tetap semangat ya mas Adam :)
Mudah-mudahan dengan renungan ini, guru-guru kita bisa lebih bijak dalam mengolah suasana maupun mengolah gaya pembelajaran dikelasnya.
Sip mas, makasih buat dukungannya.
Ya betul mas, otomatis ini dituntut guru bisa lebih kreatif dalam mengolah pembelajaran di kelas. Dan juga harus berkomunikasi dengan pihak waka kurikulum biar pelajaran yang eksak bisa didahulukan jamnya. Karena dulu pernah juga matematika jam pelajaran terakhir eh malah membosankan akhirnya yang menangkap pembelajaran hanya sedikit.
Jadi ya solusinya antara pengolahan pembelajaran dan juga koordinasi dengan pihak kurikulum.
Makasih udah membaca artikel ini mas.
menggunakan alat peraga begtu. mata jadi melek
Memang dengan cara yang beda dan bisa menghibur pasti kejenuhannya bisa teratasi. Bisa guru-guru pake itu, makasih mas.
Semoga solusi yang saya tawarkan bisa diterapkan oleh guru-guru di Indonesia.
Makasih udah menyimak.
Lagi-lagi guru harus pintar pasang siasat buat strategi pembelajaran yang menyenangkan.
Makasih mas kunjungannya.
Tapi ada juga guru yang disenangi semua murid, kebetulan beliau guru PKn, karena cara ngajarnya lebih mirip standup comedy yang isinya pelajaran PKn. Jadi ga ngebosenin :D
Iya memang kita bisa menemukan guru yang terlalu baik sampai-sampai ga berani marah hehe
dimasukin sesi curhat aja ampe pulang, pasti seneng peserta didiknya :D
Tapi sebagai guru itu menjadi tantangan buat diatasi.
Boleh dong mas kenalin sama murid'a Nadiah Rifa Huahaha :D
Waduuuh, mas ternyata suka yang abg toh hehe, ada-ada aja.
menjadi guru emang harus berfikir kreatif ya, supaya belajarnya ngga jenuh...apalagi kalau dapat jam pelajaran terakhir...
Makasih buat kunjungannya.
ada 1 guru yg menurutku kreatif banget, di jam terakhir cara mengajar dia dengan main tebak-tebakan kayak cerdas cermat gitu pak, kelompok yg skornya tinggi bisa pulang duluan, ahahah
Solusi, proses pembelajaran juga harus difikirkan oleh pemerintah dalam hal ini Kemendikbud ataupun Kemenag, untuk meng evaluasi kembali proses pembelajaran di indonesia. bukan hanya memberikan beban pembelajaran sebanyak-banyaknya. tanpa melihat kondisi fisik, psikologi anak didik
Semoga dengan artikel ini kita bisa menyiasati pembelajaran menjadi lebih efektif daripada sebelumnya.
Kalau pengalaman saya dulu, pasti kalau akhir pelajaran sudah pengen pulang ? ^_^
Tapi untuk menyiasati kondisi seperti itu, saya rasa para guru harus bisa membangkitkan lagi semangat belajar para murid misalnya dengan diselingi humor dan ini efektif pak..
Makasih mas, buat dukungannya. Mudah-mudahan guru-guru di Indonesia ga mengenal rasa lelah buat mengajar di siang hari atau sore hari. Mari kita doakan hehe
Perlu motivasi tinggi agar siap hadapi tantangan
Makasih buat kunjungannya.
Nah saya sebagai guru otomatis harus lebih kreatif bikin anak didik enjoy dengan apa yang jelaskan di siang hari.
Semoga bermanfaat ulasannya.
Boleh dong, kapan-kapan ya di sekolah bapa ajarkan.
Ini dengan siapa soalnya dengan nama samaran jadi bertanya-tanya siapa. :)
BACALAH SEBELUM BERKOMENTAR
Dilarang berkomentar dengan akun Unknow, akun Profil Tidak Tersedia, akun yang tidak dengan nama asli. Dilarang berkomentar dengan menaruh link didalam komentar baik link hidup maupun link mati.
Kenapa?
Karena kami tidak akan menayangkan komentar-komentar tersebut. Kami hanya menayangkan komentar yang relevan (sesuai dengan topik yang sedang dibahas) dan komentar yang berbobot dan bermanfaat. Tidak untuk komentar basa-basi seperti: nice info, keren gan, makasih infonya, mantap, dan lainnya. Jadi daripada sia-sia lebih baik ikuti aturan main berkomentar di blog ini.