Analisa Kepribadian dan Bakat Berdasarkan Karakter Juz dalam Al-Quran

Analisa Kepribadian dan Bakat Berdasarkan Karakter Juz dalam Al-Quran

Penulis : Muhammad Adam Hussein, S.Pd

www.adamsains.us

Analisa Kepribadian dan Bakat Berdasarkan Karakter Juz dalam Al-Quran – Dalam psikologi, teori-teori kepribadian sudah beragam cara dapat dianalisa. Dari mulai analisa tulisan tangan dan tanda tangan disebutnya grafologi, analisa bentuk batang tengkorak bagi yang sudah mati atau jenis kepala bagi yang masih hidup, analisa golongan darah, analisa dari gaya duduk, gaya berjalan, gaya berjabat tangan, dan gaya-gaya lainnya. Analisa tersebut memang mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dan untuk karakter diri juz itu termasuk analisa psikologi berdasarkan al-qur’an. Selebihnya penulis akan mengulasnya silahkan simak ya penulis yakin banyak yang belum mengetahuinya.

DAFTAR ISI

Asumsi dasar dalam al-Qur’an

Dasar Karakter Diri Juz

Penentuan Karakter Diri Juz

Contoh Karakter Diri Juz

Cara Menentukan Karakter Juz Seseorang dan Pasangan 

Testimoni Ujicoba Karakter Juz untuk Diri Seseorang

Ilustrasi Gambar - Sumber : http://hizbut-tahrir.or.id/wp-content/uploads/2009/03/al-quran.jpg

ASUMSI DASAR DALAM AL-QUR’AN

Asumsi dasar dalam Al-Qur’an yang disebutkan oleh DR Lukman Saksono, MSc & Drs. Anharudin (1992 : 10-11) dalam bukunya yang berjudul Pengantar Psikologi Al-Quran : Dimensi Keilmuan Dibalik Mushaf Ustmani menyebutkan pendapatnya tentang asumsi dasar dalam al-quran sebagai berikut:

Asumsi dasar pertama, al-Quran sebuah kitab yang berisi susunan sandi (lambang) dan simbol. Dengan kata lain, al-Quran berisi bahasa sandi, dan bukan hanya semata-mata bahasa bunyi.

Asumsi dasar kedua, terletak pada susunan huruf, yang kemudian menjadi kata, dan kata itu menjadi nama surat. Nama surat, di samping sebagai susunan huruf, juga mencerminkan suatu bahasa atau kata, yang menjadi simbol dari benda tertentu, baik yang ada di dalam semesta maupun dalam tubuh manusia.

Asumsi dasar ketiga, susunan huruf yang kemudian menjadi kata dan atau kalimat, yang dalam hal ini biasanya disebut sebagai ”ayat”. Setiap ayat memiliki angka (nomor urut) pada setiap surat, sebagaimana setiap huuruf ataupun nama surat juga memiliki angka (nomor urut). Setiap ayat, sesuai dengan nomor urut dan posisinya dalam surat dan juz, jika dibaca akan berpengaruh langsung terhadap kondisi fisik dan psikologis si pembacanya.

Asumsi dasar keempat, terletak pada susunan atau unit ayat yang disebut sebagai juz. Setiap juz menggambarkan karakter manusia. Karena itu setiap manusia, apapun agama dan asal-usul bangsa serta etnisnya, memiliki juz dalam al-Quran. Percaya atau tidak terhadap al-Quran, siapapun membaca ayat dalam juz-nya, akan mendapatkan pengaruh langsung dari bacaannya.

Penulis menyimpulkan pada asumsi dasar yang pertama bahwa dalam al-Quran bukan hanya bahasa arab saja tetapi melainkan mengandung  wahyu, hikmah, petunjuk dan pedoman hidup. Jadi ada kesesuaian antara kehidupan dengan apa-apa yang digambarkan didalam al-Quran sebab itu bisa dikatakan sebagai hikmah dari peristiwa yang terjadi di masa lalu oleh ummat terdahulu, menjadi petunjuk dimana kita akan tahu membedakan mana yang seharusnya dipilih untuk menuju kebahagiaan yang hakiki, dianggap wahyu karena sesungguhnya al-Qur’an akan dijaga keasliannya dan takkan ada seorang manusia pun yang cerdas dan jenius yang mampu menandingi maupun mengubahnya, dan terakhir pedoman hidup karena anjuran-anjuran yang diperintahkan oleh Ilahi Robbi dalam al-Qur’an sesungguhnya untuk kebaikan kita juga. Jadi seharusnya kita mengikuti apa-apa yang diperintahkan dan meninggalkan segala apa yang dilarangnya.

Asumsi dasar kedua ini menjelaskan bahwa al-Qur’an dapat mengungkap dasar keilmuan biologi, fisika, kimia, kedokteran, kesehatan medis dimana akan menjadi penemuan yang menjadi dasar seseorang ahli memahami unsur simbol yang berhubungan dengan kehidupan jasmani manusia. Sehingga bila ditemukan gejala penyakit maka dapat diprediksi obat yang seperti apa yang cocok dengan gejala penyakit yang sedang dialami. Hal ini yang seringkali membuat ilmuwan asing merasa takjub dan merasa terharu karena dengan keluasan ilmu Allah seperti yang tertulis didalam al-Qur’an.

Asumsi dasar ketiga ini menjelaskan dimana dalam kalimat ayat al-qur’an mengandung energi positif bagi pembacanya maupun juga bagi yang mendengarkannya. Dimana hati akan terasa tenang dan pikiran akan lebih jernih. Subhanallah.

Asumsi dasar keempat ini menjelaskan dimana karakter manusia ada hubungannya dengan karakter juz yang ada dalam al-Qur’an. Yang dapat diketahui seperti sifat dasar, sifat asli seseorang tersebut, dan juga bakat yang akan terlahir dari karakter juz tersebut. Subhanallah, semula penulis sendiri tidak menyadari bahwa karakter juz dapat difungsikan menjadi dasar psikologi kepribadian. Dan memang hasil dari karakter diri juz lebih akurat dibandingkan dengan teori kepribadian lainnya.

DASAR KARAKTER DIRI JUZ

Dasar karakter diri juz ini didasari dari al-Qur’an yang terdapat 30 Juz. Juz tersebut meliputi surat dan ayat yang memiliki simbol, petunjuk, ataupun hal lainnya. Hal itu akan bisa dijadikan sebagai patokan didalam menganalisa karakter seseorang. Penentuan karakter diri juz ini bila menggunakan kalender hijriah maka tepat pada tanggal 30 tapi bila menggunakan kalender masehi ada diantaranya yang 31 hari maka dapat diartikan Juz 30 + Juz 1 maka menghasilkan karakter diri tanggal 31. Tapi kalau dihitung-hitung jarang sekali yang hasilnya tanggal 31 kebanyakan hingga 30 Juz. Percaya atau tidak bisa dibuktikan sendiri oleh pembaca.

Dari kalimat ayat demi ayat bila diuraikan akan ditemukan hubungan yang menjelaskan kepribadian seseorang secara rinci dan mendetail. Dari hasil analisa tersebut dapat diabadikan dalam sebuah hasil tes. Umumnya ada format khusus sebagai hasil tes analisanya.

Penentuan Karakter Diri Juz Ada Beberapa Kesimpulan:

Pertama, ada yang hanya mengambil tanggal lahirnya saja, angka bulannya saja, atau tahunnya saja. Sebagai contoh, penulis dilahirkan pada tanggal 10 maka karakter juz 10 yang harus dibaca dan diperhatikan.

Kedua, menggabungkan antara tanggal, bulan, dan tahun kelahiran. Hal ini akan jelas perbedaan hasil analisanya. Disebabkan ada penggabungan angka keseluruhan maka boleh jadi ini yang lebih tepat sebagai acuan untuk menganalisa.

Karakter diri juz ini bukanlah prediksi berdasarkan astrologi atau ramalan yang tidak mendasar. Berbeda dengan karakter diri juz ini dimana ada yang menjadi dasar sebagai acuan sebagai contoh sebuah ayat, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk berkeluh kesah. Maka memang tidak aneh bila kenyataannya seperti itu didalam kehidupan. Kalau berdasarkan ramalan umumnya ketika ditanya kajiannya seperti apa maka tidak akan bisa dijelaskan secara rinci dan mendetail. Karena ramalan hanya berpegang pada prediksi yang menduga-duga. Maka hasilnya pun tidak tepat kalaupun tepat hanya kebetulan.

CONTOH KARAKTER DIRI JUZ^[1]

KARAKTER DIRI JUZ 1

Potensi Bakat dan Karakter

1.    Visi yang jauh kedepan. (QS. Al-Fatihah).

2.    Tipikal pekerja keras, tahan banting dan cenderung mampu bekerja dibawah

       tekanan (QS. Al-Baqarah).

3.    Mudah terjebak merasa tinggi atau kesalahan didalam mengambil keputusan

       (QS. Al-A’raf).

4.    Kemampuan bersosialisasi dan berinteraksi yang cukup tinggi, pandai bergaul

       – dan mampu bekerja dalam team-work (QS. An-Naml).

5.    Tipikal suka mencari-cari, meneliti dan eksplorasi. Umumnya menyukai Iptek (QS. Saba).

6.    Memiliki obsesi yang kuat untuk bermanfaat dimasyarakat dan menjadi pelindung keluarga. (QS. An-Nahl).

7.    Tipikal penakluk baik itu mungkin hobi, ilmu dan sebagainya – Jika tidak terkendali sangat ambisius (QS. Al-Fath).

KARAKTER DIRI JUZ 2

Potensi Bakat dan Karakter

1.    Tipikal pekerja keras – tahan banting dan cenderung mampu bekerja di bawah tekanan (QS. Al-Baqarah).

2.    Temperamental atau emosional namun sesaat, sensitif lagi empati kepada sesama (QS. Al-Lahab).

3.    Obsesi yang kuat untuk bermanfaat pada keluarga dan masyarakat. Terkadang jika tidak suka kepada seseorang kata-kata yang dilontarkan sangat menusuk hati. (QS. An-Nahl).

4.    Tulus dan mudah membantu orang lain – bahkan terkadang berani berkorban untuk itu (QS. Al-Ikhlas).

KARAKTER DIRI JUZ 3

Potensi Bakat dan Karakter

1.    Tipikal pekerja keras, tahan banting dan mungkin mampu bekerja dibawah tekanan (QS. Al-Baqarah).

2.    Obsesi yang kuat untuk membangun keluarga (QS. Ali-Imran).

3.    Tipikal suka mencari-cari, meneliti dan eksplorasi. Umumnya menyukai Iptek (QS. Saba).

4.    Semangat yang tinggi mengejar target (QS. Al-Anfal).

5.    Pema’af (QS. At-Taubah).

6.    Mudah ngambek atau tersinggung namun dipendam kemarahannya (QS. Yunus, QS. Asy-Syamsu).

CARA MENENTUKAN KARAKTER JUZ SESEORANG DAN PASANGAN

Cara Menentukan Karakter Juz Seseorang dan Pasangan - Dok. Pribadi

DOWNLOAD CARA MENENTUKAN JUZ SESEORANG DAN PASANGAN OTOMATIS

Caranya masukkan tanggal lahir, bulan lahir, dan tahun lahir maka otomatis akan ditemukan karakter Juz berapa. Bila ada yang ingin ditanyakan jangan sungkan.

TESTIMONI UJICOBA KARAKTER JUZ UNTUK DIRI SESEORANG

"Benar sesuai dengan kenyataan alias enggak mengada-gada hasil analisanya juga akurat dan terbukti. Saya terbantu sekali pak."

[Rhismayanti, Siswi X AP SMK Syamsul 'Ulum]

"Akurat hasil analisanya dan mendalam, selain itu juga bagus saya jadi tahu letak kekurangan dan kelebihan. Dan bagaimana cara buat memperbaiki segala yang kurang. Terimakasih pak."

[Refa Lina Safitri, Siswi X AP SMK Syamsul 'Ulum]

Analisa Kepribadian dan Bakat Berdasarkan Karakter Juz dalam Al-Quran – Nah itulah yang dapat penulis sampaikan bila ada yang berminat untuk diungkap kepribadian dan bakatnya penulis membuka jasa analisa untuk 1 kali analisa sebesar Rp. 100.000,-. Penjelasan akan lebih rinci dan mendetail selain itu juga bila menggunakan jasa analisa kepribadian dan bakat dan hubungan dengan pasangan sebesar Rp. 200.000. Silahkan hubungi penulis di 08997527700 atau e-mail dewapuitis@ymail.com.

CATATAN KAKI

[1]   http://selimutjagat.blogspot.co.id/2014/03/mengetahui-karakter-diri-melalui-juz.html

SUMBER REFERENSI BUKU

DR Lukman Saksono, MSc & Drs. Anharudin. 1992. Pengantar Psikologi Al-Quran : Dimensi Keilmuan Dibalik Mushaf Ustmani. Jakarta : Penerbit Grafikatama Jaya. Cetakan 1, 1992. Hal. 10 – 11.

SUMBER ARSIP

Muhammad Adam Hussein, S.Pd

Analisa Kepribadian dan Bakat Berdasarkan Karakter Juz dalam Al-Quran.

Sukabumi, 24 Desember 2015.

www.adamsains.us/2015/12/analisa-kepribadian-dan-bakat-berdasarkan-karakter-juz-dalam-al-quran.html