Inikah Rasanya Menjadi Praktisi Terapi Ruqyah
Inikah Rasanya Menjadi Praktisi Terapi Ruqyah
Oleh: Muhammad Adam Hussein, S.Pd
Inikah Rasanya Menjadi Praktisi Terapi Ruqyah - Masih banyak yang beranggapan menjadi seorang praktisi terapi ruqyah itu mudah dan tidak sulit. Padahal, nyatanya tidak semudah yang dikira oleh kebanyakan orang sebab banyak yang harus menjadi bekal ilmu untuk menjadikan dirinya ahli dalam bidang ruqyah. Sebagai dasarnya aja, seorang peruqyah harus dibekali ilmu seperti berikut: ilmu tauhid, fiqih, ilmu tafsir al-qur'an, ilmu tajwid, ilmu tentang batasan amalan sunnah dan bid'ah, jinologi, setanologi, pengetahuan sihir dan penangkalnya, psikologi untuk menjelaskan dari hasil analisa gejala ataupun tanda-tanda gangguan jin maupun gangguan sihir dan bagaimana mengarahkan pasien dalam menjalani peruqyahan, dan lainnya. Nah saking banyaknya bekal ilmu tersebut menyebabkan seorang praktisi terapi ruqyah kesulitan dalam menguasai terapi ruqyahnya dengan terlihat dari hasil ruqyah yang belum bisa maksimal.
Muhammad Adam Hussein, S.Pd |
Dari kesimpulan di atas, nyatanyalah sudah bahwa menjadi seorang praktisi terapi ruqyah harus dibekali wawasan yang luas dalam keagamaan maupun ilmu yang berkaitan dengan ilmu sosial dan psikologi untuk mengenali perkembangan kejiwaan pasien atau korban.
Prestasi Membanggakan menjadi Praktisi Terapi Ruqyah Termuda Nasional
Tak disangka-sangka adanya pengakuan dari pasien maupun dari Komunitas Quranic Healing Indonesia secara langsung dari Foundernya yaitu Ustadz Perdana Akhmad, S.Psi. Kemudian juga dapat bimbingan langsung dari Ustadz Muhammad Zunaidi, S.Pd.I (Quranic Healing Indonesia Cabang Jakarta Barat). Dan juga belajar langsung dari Ustadz Musdar Bustamam Tamam dari bukunya (Buku Halal Haram Ruqyah) atau konsultasi langsung via inbox facebook/nomor ponselnya.
Awalnya, banyak pasien yang meragukan keilmuan penulis dikarenakan usianya muda. Namun setelah berkonsultasi langsung melalui telepon maupun sms baru merekapun tahu keilmuannya itu benar bukan sekedar iklan semata. "Karena dijelaskan secara detail", begitu menurut pasien. Ya mudah-mudahan aja penulis bisa istiqomah dalam menyebarkan dakwah melalui Ruqyah ini. Karena dakwah dengan ruqyah memang berat tanggungjawabnya. Kenapa begitu? Karena harus berjihad melawan gangguan jin maupun gangguan jin juga melawan serangan dari dukun. Dan hal itu bukan ringan risikonya. Karena banyak juga yang kena efek dari serangan baliknya. Tak jarang penulis sendiri mengalaminya. Suka sakit punggung selama satu jam setelahnya alhamdulillah hilang dan suka terasa lemah lunglai seakan-akan energi ke ambil. Padahal secara dari cara ruqyahnya aja cuma membaca ayat ruqyah (bacaan al-qur'an) dan doa ruqyah. Tapi ternyata bisa berefek juga. Nah, pada kesempatan lain penulis bakal membahasnya agar lebih fokus.
Pengalaman Meruqyah Pasien
Setelah peruqyahan dari jarak jauh melalui telepon maupun inbox facebook, namun ada juga yang dari jarak dekat secara langsung datang ke tempat. Alhamdulillah ada perubahan secara signifikan alias bertahap. Sekalipun setelah peruqyahan pasien mengalami pusing dan mual namun setelah itu ada merasakan ketenangan yang luar biasa dan ada perubahan dari sikap perlahan-lahan memang namun insya Allah pasti. Biasanya juga pasien atau korban diberikan resep herbal ruqyah dan juga nasehat-nasehat tentang keimanan dan tauhid agar lebih terjamin dari hasil ruqyahnya. Karena ruqyah bisa gagal kalau yang diruqyah itu tidak yakin atau masih mempercayai jimat atau perkataan dukun yang bisa menyebabkan ia terjerat dalam kemusyrikan apalagi kalau sampai masih meninggalkan sholat karena itu termasuk benteng diri yang kuat agar terhindar dari serangan sihir maupun gangguan jin.
Betapa bahagianya penulis bisa membantu pasien atau korban yang membutuhkan bantuan melalui terapi ruqyah. Insya Allah juga selain pasien atau korban diobati juga diberikan cara untuk menerapkan ruqyah mandiri agar bisa juga diterapkan atau diamalkan dalam lingkungan sosialnya. Artinya tidak sebatas diobati.
Dalam shodaqoh juga penulis tidak menentukan seberapa besarnya yang penting seberapa mampunya memberi pasti penulis terima. Toh, meruqyah hanya dakwah kalau beri bantuan dana juga sudah alhamdulillah. Karena penulis tidak melihat dari besar-kecilnya shodaqohnya tapi melihat seberapa ketulusan yang diberikannya.
Semoga pengenalan ini bisa bermanfaat buat pembaca.
Sampai jumpa!
KONSULTASI GANGGUAN JIN DAN GANGGUAN SIHIR
Muhammad Adam Hussein, S.Pd
Ponsel : 08997527700
E-mail/Facebook: dewapuitis@ymail.com
SUMBER ARSIP
Muhammad Adam Hussein, S.Pd
Inikah Rasanya Menjadi Praktisi Terapi Ruqyah.
9 Agustus 2014.
http://www.adamsains.us/2014/08/inikah-rasanya-menjadi-praktisi-terapi-ruqyah.html
52 komentar untuk "Inikah Rasanya Menjadi Praktisi Terapi Ruqyah"
Turun menjadi seorang terapi ruqyah dari sejak usia 18 tahun tepatnya 2005. Dan sekarang lebih banyak mengamalkan dan mempraktekkan, namun suka mempelajari juga untuk mengetahui yang belum diketahui dari berbagai buku ruqyah.
Ada kepuasan tersendiri ketika penulis berhasil dalam membantu orang lain yang membutuhkan. Juga penulis merasakan ada bekal untuk ditabungkan berupa amal menolong.
Jadi saya tolong jangan panggil gan, bos, atau sebutan lainnya yang seperti menganggap remehnya karena usianya masih muda.
Tapi ..
Lihatlah dari ilmunya bukan dilihat dari usianya yang muda.
Makasih banyak!
sukses ya kang
Jadi enggak heran deh, tentunya ini sesuatu banget buat saya.
Aamiin, makasih semoga dakwah melalui terapi ruqyah bisa lebih efektif daripada dakwah cara lainnya. Mudah-mudahan aja buat tabungan saya kelak di akhirat, ^.^
Ya kalau mas mau belajar silahkan aja jangan sungkan bertanya, saya terbuka kok. ^.^
Ya memang ruqyah itu tak segampang yang dikira yang pintar ilmu agamanya juga kurang efektif kalau dianya kurang mengetahui ilmu pendukungnya. ^.^
Mohon maaf lahir dan batin ya kang.
salam sehat dan ceria selalu
Aamiin Allahuma Aamiin.
Makasih pak atas dukungannya, semoga ini menjadi jalan dakwah yang diridhoi olehNya.
Kalau ingin belajar ruqyah lebih lanjut bisa melalui inbox facebook, saya mas.
Ya memang saking terbatasnya ilmu terkadang pasien merasa bingung apa yang harus dilakukan setelah peruqyahan. Sehingga ini kurang optimal karena tidak adanya solusi tepat dalam mengatasinya.
^.^
Soalnya harus diterapkan pada diri sendiri maupun orang terdekat misalnya keluarga besarnya. ^.^
Karena bagi pemula biasanya banyak juga ujiannya yang harus bisa dilewatinya.
Melainkan mengikuti pelatihan kemudian lulus baru kita diakui deh begitu pak.
Salam juga semoga bisa membantu keluarga bapak juga kalau dibutuhkan.
Selebihnya masih banyak lagi manfaat terapi ruqyah itu. ^.^
Pantengin terus aja blog ini kalau ingin belajar hingga mahir mah. ^.^
Biar lebih banyak memberi bantuan.
Pak Ustad..masih makan nasi kan..?,
pencapaian yg patut diajungi jempol..!
Semoga bisa menginspirasi, ^.^
Jadi enggak cukup dengan diruqyah langsung timbul perubahan tapi ada prosesnya. Nah ini diberi bimbingan dengan konsultasi pasien dengan ahli ruqyahnya agar hasil maksimal.
Dan bisa membantu orang yang membutuhkan.
Salam dari Pulau Dollar
Makasih juga atas dukungannya. ^.^
Ya alhamdulillah semuanya bisa dilalui meski awalnya berliku-liku.
Semoga aja mas kuat ya?
Prosedur biasanya :
scanning, pembersihan kemudian pemulihan.
Semoga bisa membantu.
BACALAH SEBELUM BERKOMENTAR
Dilarang berkomentar dengan akun Unknow, akun Profil Tidak Tersedia, akun yang tidak dengan nama asli. Dilarang berkomentar dengan menaruh link didalam komentar baik link hidup maupun link mati.
Kenapa?
Karena kami tidak akan menayangkan komentar-komentar tersebut. Kami hanya menayangkan komentar yang relevan (sesuai dengan topik yang sedang dibahas) dan komentar yang berbobot dan bermanfaat. Tidak untuk komentar basa-basi seperti: nice info, keren gan, makasih infonya, mantap, dan lainnya. Jadi daripada sia-sia lebih baik ikuti aturan main berkomentar di blog ini.