Puisi City Hunter
City Hunter
Karya dari: Kustanti Nurul Ulva
Editor: Muhammad Adam Hussein
Puisi City Hunter ini karya dari Kustanti Nurul Ulva dari Magelang, merupakan puisi kiriman dari pembaca yang ingin eksis juga di dunia maya. Berbeda dengan puisi sebelumnya, Hilangnya Kalbumu. Puisi City Hunter ini menurut Muhammad Adam Hussein, S.Pd dari pemilihan kata ada perkembangan jadi ada kesan puitisnya, dan maknanya juga sudah ada di dalam sehingga perlu dicerna terlebih dahulu baru bisa dimengerti makna puisinya itu. Cukup ada peningkatan dari sebelumnya. Teruskan berkarya.
Terik matahari yang ganas,
Seolah melotot pada gadis kecil itu,
Kaki melangkah melewati bumi ke bumi,
Hanya untuk mencari sebutir nasi.
Kau tuan-tuan berdasi,
Dimana nuranimu,
Kau makan uang kami,
Tanpa memikirkan orang-orang di bawahmu.
Ilustrasi Puisi City Hunter |
Kau gagah dengan bajumu,
Kau terhormat dengan jabatanmu,
Tapi sayang kau bangga dengan perutmu yang besar,
Kau tak menghiraukan jeritan langit.
Kau injak kehidupan kami,
Kau racuni dunia ini,
Kau dirikan istana untuk mu,
Tapi lihatlah si gadis kecil itu,
Dia hidup di bawah sampahmu.
Kembalikan senyum untuknya.
Kembalikan kehidupan untuknya.
KUSTANTI NURUL ULVA
SMK MUHAMMADIYAH SALAMAN
JALAN RAYA SALAMAN NO.52
KAB. MAGELANG
SUMBER ARSIP
Kustanti Nurul Ulva. November 2012. Puisi City Hunter.
Posting Komentar untuk "Puisi City Hunter"
Posting Komentar
BACALAH SEBELUM BERKOMENTAR
Dilarang berkomentar dengan akun Unknow, akun Profil Tidak Tersedia, akun yang tidak dengan nama asli. Dilarang berkomentar dengan menaruh link didalam komentar baik link hidup maupun link mati.
Kenapa?
Karena kami tidak akan menayangkan komentar-komentar tersebut. Kami hanya menayangkan komentar yang relevan (sesuai dengan topik yang sedang dibahas) dan komentar yang berbobot dan bermanfaat. Tidak untuk komentar basa-basi seperti: nice info, keren gan, makasih infonya, mantap, dan lainnya. Jadi daripada sia-sia lebih baik ikuti aturan main berkomentar di blog ini.