RENUNGAN CINTA
RENUNGAN CINTA
Oleh : Muhammad Adam Hussein
Renungan cinta merupakan rangkaian kata yang dikhususkan untuk direnungi agar bijak dalam menjalani hubungan percintaan. Renungan cinta ini disusun untuk tujuan khusus, dimana tujuan khusus tersebut bakal disebutkan dibawah ini.
![]() |
Ilustrasi Jatuh Cinta |
Renungan cinta berfungsi untuk tujuan khusus menurut Muhammad Adam Hussein (2012, www.adamsains.us) dalam artikel Renungan Cinta, meliputi :
1. Dapat mencegah kekecewaan sejak dini.
Maksudnya:
Kekecewaan kerap kali ditemukan dalam hubungan percintaan, untuk mengatasi agar kekecewaan tersebut tidak mengganggu mental dan perasaan, maka dengan adanya renungan cinta dapat dipikirkan mana jalan terbaiknya dalam bersikap. Renungan cinta tersebut pun didasari oleh kajian efek psikologisnya sehingga sudah diketahui efek dari renungan cinta tersebut baik atau buruknya. Tentu saja, renungan cinta yang ada sudah teruji dapat mencegah kekecewaan sejak dini.
2. Dapat menghalau salah memilih pilihan.
Maksudnya:
Tak dapat dipungkiri seseorang itu salah memilih pilihan sebagai calon pendampingnya, apalagi pilihan kekasih (pacar) karena umumnya pacaran didasari mencintainya semata-mata mengisi kekosongan sehingga tak adanya keseriusan yang akhirnya salah pilih .
3. Dapat mencegah larut dalam buaian sesaat atau dalam jeratan cinta.
Maksudnya:
Tidak terpedaya oleh rayuan manis atau rayuan gombal dari sang kekasih yang berniat busuk. Sehingga jelas mana rayuan dan mana yang karena ketulusan.
4. Dapat membedakan antara cinta sejati (dalam arti yang sebenarnya) dan cinta semu (cinta yang hanya bersifat mengisi kekosongan waktu sehingga bisa memainkan perasaan).
5. Dapat mengarahkan cinta kepada ketenangan bukannya membawa kepada kehendak nafsu semata.
6. Dan seterusnya.
Renungan Cinta Pertama
Ketahuilah, jika engkau bimbang, tanyakan pada hatimu, apa yang kau cari dan apa yang kau bayangkan. Jika tak sepenuh hati mengapa harus kau jalani, tanpa kau sadari telah menyakiti hati seorang yang menyayangi. [Muhammad Adam Hussein]
Renungan Cinta Kedua
Cinta yang membawa abadi, orang selalu dekat tanpa engkau tau dan tanpa kau sadarinya. Itulah orang yang mencintaimu apa yang ada dalam dirimu. Niscaya jika engkau mencintainya akan temukan bahagia dalam batin, jika sebaliknya engkau niscaya haus meski sudah punya tak dapat apa-apa selain kecewa. [Muhammad Adam Hussein]
Renungan Cinta Ketiga
![]() |
Ilustrasi Renungan dan Kehangatan Cinta Ilustrasi Tiga Dorongan Kuat dalam Cinta |
3 dorongan kuat dalam cinta, diantaranya :
1. Hasrat diistilahkan hasrat cinta
Adalah: tak ingin memiliki namun lega saat diketahui rasa sayangnya condong ingin mengerti.
2. Obsesi diistilahkan obsesi cinta
Adalah: ingin mengubah seseorang seperti yang kita mau dalam sifat/rasa sayangnya.
3. Ambisi diistilahkan ambisi cinta
Adalah: ingin memiliki tanpa menyadari keterbatasan kemampuan kekasihnya condong memaksa. [Muhammad Adam Hussein]
Renungan Cinta Keempat
Cinta itu bukan di tangan, bukan di kaki, bukan pula di bawah pusar, tapi cinta itu datang dari hati kita yang sunyi. Dari hati meluncur ke seluruh raga hingga menggetarkan jiwa, menggerakkan tubuh untuk lakukan sesuatu, menghantui pikiran yang awalnya tenang. Hingga apa yang kita ingini tercukupi oleh cint yang diidamkan.
Renungan Cinta Kelima
Apa yang ku tak sadari, ingatkanlah aku. Apa yang tak ku pahami, bicarakanlah. Sebelum semua usia, pergi, dan berhenti. Berharap engkau pun mau mengerti.
Renungan Cinta Keenam
Cinta itu bagian dari hidup dunia dan hidup jiwa raga, tak akan bisa terpisahkan. Jika tiadak adanya cinta segala sesuatunya tidak lengkap niscaya seperti bagian yang hilang. [Muhammad Adam Hussein]
Renungan Cinta Ketujuh
![]() |
Ilustrasi Merenungi Cinta Ilahi |
Hakikatnya, cinta tak bisa dimiliki, sebab pada akhirnya harus berpisah dengan tubuh dan rohnya kembali kepada-Nya. Jangan berlebihan dalam mencintai atau menyayangi seseorang harus sesuai batas kewajaran, karena hidup ada batasnya mati. Cinta akan kembali menyatu jika sudah kehendak-Nya kelak di Akhirat. [Muhammad Adam Hussein]
Renungan Cinta Kedelapan
Hargailah orang yang tulus mencintai engkau, sebelum orang tersebut meninggalkan engkau. Janganlah sakiti hati yang jelas serius mencintai dengan jalin cinta denganmu, sebelum ia pergi tak kembali. [Muhammad Adam Hussein]
Renungan Cinta Kesembilan
![]() |
Ilustrasi Pandangan Mengenai Cinta |
Jangan pernah mencari cinta dengan mata kasarmu, cari cinta itu dengan mata hatimu, pasti suatu saat nanti kamu akan menemukan arti dari cinta sejati itu karena cinta sejati itu berliku. [Muhammad Adam Hussein]
Renungan Cinta Kesepuluh
Karunia terbesar dari hidup itu mencintai dan dicintai, adakalanya memberi dan adakalanya waktu menerima. Adanya unsur kepentingan dan kebutuhan untuk saling mencukupi. [Muhammad Adam Hussein]
Renungan Cinta Kesebelas
Jika cinta yang dijalani bukan pada waktunya itulah cinta yang tidak diberkahi. Jika menginginkannya bahagia, sedang kehendak Sang Pencipta berbeda, kita tak bisa apa-apa jika kehendak-Nya sudah berjalan. Jika engkau menjalani dengan caramu sendiri, engkau akan lebih menyesal sebab teguran tak kau turuti. Sesuatu yang tidak engkau ingini pastilah terjadi. [Muhammad Adam Hussein]
Renungan Cinta Keduabelas
Apalah artinya memaksa, jika bahagia bukan sekarang waktunya. Apalah artinya yakin, jika jodoh bukanlah ia. Kita pasti bahagia pada waktunya, jika belum waktunya mengapa harus memaksa. Apalah artinya menggapai, jika Ilahi Robbi belum menghendaki. Gapailah apa yang kita ingini jika sudah seharusnya, karena terdiam saja tidak mungkin ingin kita bisa terraih. [Muhammad Adam Hussein]
Sampai disini dulu, lain waktu saya akan menambahnya, terimakasih atas dukungan dan perhatiannya selama ini.
SUMBER GAMBAR:
6 komentar untuk "RENUNGAN CINTA"
Semakin mencari tahu akan perkara cinta semakin orang merasa di buat sulit Saya pikir, karena kalo perkara cinta diberikan terhadap lawan jenis memang selalu rumit! akan terasa selama status masih haram, sebab belum sepantasnya sesuatu apapun itu bentuknya pantas untuk di berikan, baik arahan, pengorbanan waktu, jiwa dan raga sampai materi (Ada waktunya).
sebenarnya inti sari renungan cinta disini sendiri untuk apa dan kepada siapa? dan kalo ingin mencari pasangan hidup apa perlu dengan pacaran? Karena cinta yang hakiki bukan di berikan untuk lawan jenis bukan begitu?, takut-takut karena obsesinya ingin terlihat menjadi yang terbaik dan terlihat lebih baik terhadap pasayangannya yang haram tadi (pacar), sampai lupa yang menjadi prioritas. Kalo untuk Saya pribadi apa adanya dan tulus itu sudah cukup kalo untuk lawan jenis (untuk istri saya kelak) hehe, selebihnya sudah ada yang mengatur karena yang diharapkan semata-mata hanya ridho Allah Subhanahu WaTa'ala.
Isi bukunya bagus mas, sayang jadi kurang klik kita sebagai pembaca karena tata letak penulisannya kurang enak dilihat. Maaf nih untuk alinea baru lebih baik jangan disamakan dengan buku. Semoga kalo sudah terbit bukunya manfaat bagi pembaca.
Betul, nafsu itu perlu diarahkan, yakni mencintai ataupun dicintai ketika sudah siap menjelang pernikahan, agar cinta dan nafsu tersalurkan dengan baik.
Untuk menjawab, pacaran itu dilarang oleh Islam, lihat artikel saya Fakta Kepalsuan Pacaran itupun sudah saya bukukan atau Motivasi Cinta dan Prinsip Cinta jika ingin tau bagaimana mengarahkan cinta yang sebenarnya.
Tentu, untuk buku nantinya saya olah kembali agar bisa menarik, ini hanya sebagian kecil yang ditampilkan. Buku Pertama saya sudah terbit, silahkan lihat Pesan Segera Buku Pertama Adamssein, jangan lupa untuk memesan hehe
BACALAH SEBELUM BERKOMENTAR
Dilarang berkomentar dengan akun Unknow, akun Profil Tidak Tersedia, akun yang tidak dengan nama asli. Dilarang berkomentar dengan menaruh link didalam komentar baik link hidup maupun link mati.
Kenapa?
Karena kami tidak akan menayangkan komentar-komentar tersebut. Kami hanya menayangkan komentar yang relevan (sesuai dengan topik yang sedang dibahas) dan komentar yang berbobot dan bermanfaat. Tidak untuk komentar basa-basi seperti: nice info, keren gan, makasih infonya, mantap, dan lainnya. Jadi daripada sia-sia lebih baik ikuti aturan main berkomentar di blog ini.