Berhentilah Menyalahkan Diri Sendiri
Berhentilah Menyalahkan
Diri Sendiri
Oleh: Muhammad Adam
Hussein, S.Pd
Penulis Buku Fenomena
Remaja
Berhentilah menyalahkan diri sendiri karena biasanya orang galau menyalahkan diri sendiri. Semoga setelah membaca artikel ini pembaca
dapat lebih bijak dalam menyikapi kejadian atau masalah yang dihadapi.
Semata-mata tulisan ini menjadi motivasi untuk mengubah konsep diri yang negatif menjadi konsep diri yang positif. Mudah-mudahan kita bisa lebih baik
daripada sebelumnya.
Berhentilah menyalahkan diri sendiri karena dampaknya sangat besar bila tidak dikendalikan.
Dampak Menyalahkan Diri Sendiri
Dampak menyalahkan diri sendiri itu berakibat bila dipandang secara psikologis, diantaranya:
(1) menimbulkan
kepercayaan terhadap diri sendiri berkurang;
(2) menurunkan gairah
hidup sehingga seringkali bermalas-malasan.
(3) seringkali bersikap
tidak berprofesional terhadap kewajiban pribadi dalam pekerjaan, ibadah, belajar, dan semacamnya.
(4) dalam bertindak kurang
matang pemikiran terkesan tergesa-gesa.
(5) menimbulkan gejala stres stadium satu, seperti: kegalauan
dalam menentukan sesuatu, bingung
harus melakukan apa dengan mondar-mandir tingkahlakunya.
Setelah kita
mengetahui dampak dari menyalahkan diri sendiri. Maka, saatnya kita menganalisa
lebih jauh. Sebaiknya, pembaca atur nafas terlebih dahulu baru kemudian
lanjutkan membacanya.
Pertanyaan yang seringkali ditanyakan pada diri sendiri,
diantaranya:
kenapa sih
aku enggak bisa, kenapa sih aku yang disalahkan, kenapa sih aku ceroboh, kenapa
sih aku enggak dapat yang kuinginkan, dan sebagainya.
![]() |
Ilustrasi Gambar Berhentilah Menyalahkan Diri Sendiri |
Ketahuilah
bahwa setiap manusia mempunyai keterbatasan yang harus dimaklumi, jangan sampai
kita bisa memaklumi kesalahan orang tapi tak bisa memaklumi kesalahan diri
sendiri itu salah, sobat. Sebaiknya, maklumi kesalahan diri sebelum memaklumi
kesalahan orang, itu langkah bijaknya.
Dengan
seringnya menyalahkan diri sendiri banyak tekanan emosi/batin yang tertampung
tanpa disadari. Semakin lama semakin banyak pula tekanan emosi/batinnya.
Akhirnya mengundang sifat ketidakpedulian terhadap siapapun, apapun, bahkan
juga dirinya sendiri kepentingannya dilupakan.
SARAN
Sadarilah
bahwa manusia mempunyai keterbatasan dari kemampuannya dan juga tidak mampu
menentukan takdirnya hanya bisa berusaha sebisa-bisanya. Karena Ilahi Robbi
tepatnya yang memberi keputusan takdir mana yang akan terjadi bagi hambaNya.
Jadi, perlu kita berbaik sangka terhadap rencana atas takdir yang telah
ditetapkanNya.
Karena Ilahi
Robbi mengatakan dalam firmanNya:
"Boleh jadi kamu
membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu
menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu
tidak mengetahui."
(QS. Al Baqarah: 216)
Dari ayat di
atas jelaslah permasalahan kita perlu tetap berikhtiar, bila hasilnya berbeda
berbaik sangka saja mungkin itu belum layak/tak jodoh jadinya sering terjadi
apa yang tidak diharapkan. Bertanyalah langsung kepada Ilahi Robbi dengan
melakukan sholat Istikharah pada sepertiga malam tepatnya jam 3 hingga adzan
subuh. Misalnya: Ya Allah, berilah petunjuk pada hamba diantara pekerjaan ini
dan itu mana yang cocok menurut Engkau agar hamba bisa menjalankannya dengan
tenang
Jadi
hargailah diri sendiri seberapa besar kurangnya diri kita masih ada waktu kok
buat memperbaikinya sebelum kita benar-benar tiada di dunia ini lagi alias
meninggal yang memisahkan. Yakinlah pada diri sendiri bila hal itu benar bukan
dari sudut pandang sendiri dan sudut pandang kebanyakan orang tapi benar dari
sudut pandang Islam (alQur'an dan Hadits). Percayalah pada kemampuan diri
sendiri dengan begitu kamu akan melakukan segala sesuatunya dengan maksimal.
Percayalah, saya jamin itu.
Berhentilah Menyalahkan Diri Sendiri akhirnya tulisan ini dapat diselesaikan dengan segera. Penulis
berharap tulisan ini menjadi sumber renungan dalam membentuk kepribadian dan
menjadi pembelajaran hidup untuk kelak lebih bijak. Penulis enggak bermaksud
menggurui loh. Penulis hanya berbagi terapi aja dengan sudut pandang Islam dan
Psikologi atau bisa disebut Psikologi Islam.
Jika ada yang
ingin berkonsultasi secara langsung saya persilahkan berkomentar aja di kolom
komentar yang disediakan setelah isi pesan komentar sudah dianggap selesai lalu
pilih akun Facebook berlogo F setelah itu klik nama Facebooknya. Makasih,
sampai jumpa dalam tulisan lainnya.
Kata Kunci
berhentilah menyalahkan diri sendiri, dampak menyalahkan diri
sendiri, psikologi kepribadian, psikoterapi Islam, kesehatan mental.
SUMBER PUSTAKA
Departemen Agama Republik Indonesia. Alqur'an dan Terjemahnya.
Penerbit: PT. Kumudasmoro Grafindo, Semarang. Cetakan 1994.
SUMBER GAMBAR
http://www.mynevadacounty.com/nc/hhsa/bh/PublishingImages/Depressed%20Person.jpg
SUMBER ARSIP
Muhammad Adam Hussein,
S.Pd.
Berhentilah Menyalahkan Diri Sendiri.
Jakarta Barat, 4 Maret 2014.
32 komentar untuk "Berhentilah Menyalahkan Diri Sendiri"
Malah sebaliknya menjadi pembelajaran agar kita bisa lebih bijak lagi.
Sama-sama kembali mas, semoga kita selalu ada dalam ridho Ilahi Robbi.
Aamiin Allahuma Aamiin.
Luar biasa pencerahannya pak ustadz, saya jadi tahu apa yang harus dilakukan bila hal ini terulang lagi.
Makasih banyak ya?
Makasih kunjungannya. ^.^
salam sukses :)
Jadi kita perlu menyadarinya sedini mungkin agar hal itu tidak menjadi penghambat dalam proses perkembangan pribadi maupun pengembangan potensi. ^.^
Makasih mbak, salam suksesnya. ^.^
Memahami kesalahan untuk bisa membenahi kesalahan itu sendiri
Ya sama-sama semoga menjadi amal kebaikan buat saya, mas.
Aamiin Allahuma Aamiin.
Semoga aja kita makin dewasa dengan memahami kesalahan itu wajar dan harus secepatnya diperbaiki.
Makasih kunjungannya. ^.^
Ya memang ini menjadi renungan agar memperbaiki diri lebih baik dari sebelumnya.
Makasih kunjungannya!
Semoga artikel ini bisa mencerahkan kita semua.
Makasih kunjungannya.
Oya saya juga bukan juragan jadi panggil aja mas biar lebih sopan.
Dan segera menggantinya dengan selalu berusaha lagi di masa mendatang biar lebih jauh baik. ^.^
Makasih tanggapannya.
Jadi cara mengubah pola pikirnya itu, saya harus berusaha untuk tidak mengulangnya, kalau memang dia udah memaafkan saya maka untuk apa saya mempermasalahkannya kembali.
Semoga membantu.
BACALAH SEBELUM BERKOMENTAR
Dilarang berkomentar dengan akun Unknow, akun Profil Tidak Tersedia, akun yang tidak dengan nama asli. Dilarang berkomentar dengan menaruh link didalam komentar baik link hidup maupun link mati.
Kenapa?
Karena kami tidak akan menayangkan komentar-komentar tersebut. Kami hanya menayangkan komentar yang relevan (sesuai dengan topik yang sedang dibahas) dan komentar yang berbobot dan bermanfaat. Tidak untuk komentar basa-basi seperti: nice info, keren gan, makasih infonya, mantap, dan lainnya. Jadi daripada sia-sia lebih baik ikuti aturan main berkomentar di blog ini.